Tampilkan postingan dengan label cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label cerpen. Tampilkan semua postingan

Minggu, 04 Mei 2014

Ibu - lah inspirasiku


Ibu lah inspirasiku


Gemericik suara hujan semakin membuatku enggan untuk melangkahkan kaki keluar rumah. Berdiam diri di sofa sambil memandangi hujan yang kian deras dari balik kaca menjadi santapanku di sore kelabu itu.
Ibu menghampiriku dan duduk disebelahku dengan membawa sepiring ubi rebus kegemaranku.

'' Masih panas nih ubinya, cepetan di makan ! '' Ibu menyodorkan ubi kepadaku.

'' Rini anaknya Pak RW sekarang makin sukses , ntar kalau kamu lulus kuliah minta carikan pekerjaan saja sama dia diperusahaan bonafidnya ''

'' Ah ! Ibu  '' Gerutuku sambil memasukkan ubi kemulut mungilku.

'' Ibu, ini mikirin masa depan kamu, ngapain kamu sekolah tinggi tinggi kalau kahirnya jadi pengangguran, ngabis ngabisin ongkos saja !! '' 

Ibu ku memang over aktif dalam mengatur masa depan anak anaknya. Setiap orang tua memang menginginkan yang terbaik untuk anak anaknya begitu juga dengan Ibu .

'' Apa yang akan kamu lakukan setelah lulus kuliah nanti ? ''

Pertanyaan Ibu membuatku tersedak seketika. Kuambil secangkir teh manis yang ditaruh Ibu di meja dan meneguknya untuk menenangkan suasana kembali.

'' Aku ingin menjadi Ibu rumah tangga seperti Ibu.. '' Aku tersipu malu ketika mengucapkannya.

'' Ibu rumah tangga ? '' Ibu spontan menolehkan wajahnya dengan tatapan melotot.

Kuanggukkan kepala dan ku tatap dalam dalam mata ibu, seakan akan Aku ingin tahu apa reaksi Ibuku selanjutnya.

'' Ibu rumah tangga itu nggak perlu kuliah kayak kamu ! Ibu lulusan SD saja bisa kok bergelar Ibu rumah tangga, pikirkan masa depanmu, kalau kamu menikah penghasilan suamimu nantinya pas pasan, apakah kamu akan diam saja ? '' 

'' Ibu, semua sudah ada yang mengatur -NYA Bu! Suatu saat aku pasti akan menikah dan melahirkan anak dari rahimku. Anak anakku akan bangga karena akan dididik oleh seorang ibu yang berilmu pengetahuan Bu '' Celotehku.

Raut wajah ibuku menjadi masam seolah tidak senang dengan pernyataanku. Ku geserkan pantatku hingga Aku duduk saling berhimpitan dengan ibu. Kurangkul bahu Ibu dengan manja  ku bergelayut di bahunya.

'' Ibu... adalah guru terbaikku, Ibu berhasil mendidik anak anak ibu dengan penuh kasih sayang, Aku tahu ibu khawatir dengan masa depanku tapi... Aku ingin seperti Ibu ''  Ku cium kening Ibu, Ibu membalas memelukku, ada senyum dibibirnya, senyum yang amat manis, senyum seorang Ibu yang teramat aku sayangi.

'' Ibu lah inspirasiku''

'' Ndok ! Menjadi ibu rumah tangga itu gampang gampang susah, kamu hanya melihat dari segi enaknya saja, cobalah kalau kamu melakukannya sendiri berbagai keluh kesah pastilah akan kau ungkapkan.. '' Ibu memberiku wejangan.

'' Tenang saja , kan ada Ibu ! '' Timpalku.

'' Apa hubungannya dengan Ibu ?'' Ibu semakin tak mengerti dengan ucapanku.

'' Ibu kan bisa menularkan ilmu keibuannya kepadaku ''

Kamu itu lebih pintar dari ibu, Ndok ! Ibu juga menyesal kenapa dulu ibu tidak melanjutkan sekolah, kakekmu sudah memarahi ibu , malahan ibu memilih nikah dengan ayahmu itu ! '' Ibu mengarahkan pandangannya kewajah ayah yang sedang asik membaca korannya. Ayah yang tahu kalau kami sedang membicarakannya, memandang kearahku dan Ibu dengan seribu tanya.

'' Bu! Mna kopi buatku ? Dari tadi ditungguin malah santai duduk disitu ! ''

'' Oh, ya ! Yah, lupa ! Sebentar ya , Ibu buatin dulu ''

Ibu beranjak dari tempat duduknya menuju dapur.

''Yah, bagaimana pendapat Ayah tentang wanita karir dan Ibu rumah tangga ? '' Aku menggeserkan tubuhku hinggsa bersebelahan dengan Ayah.

Ayah melipat koran dan menaruhnya di meja '' Wanita karir ? Ibu rumah tangga ? Hemmm '' Ayah mengernyitkan dahinya seolah olah Ia sedang berpikir keras .

'' Semuanya berawal dari tujuannya masing masing , wanita karir itu bagus, Ibu rumah tangga juga pekerjaan yang mulia , kedua duanya bagus kok ! '' Jawaban Ayah semakin membuatku bingung .

'' Bingungin orang saja Ayah ini ! '' Sungutku .

'' Nanti juga kamu akn tahu jawabnnya sendiri setelah kamu terjun langsungkedalamnya ! '' Ayah melototkan matanya kepadaku 

'''Hufftt '' Jawabku kesal.

''Kopi datang ! '' Suara Ibu hadir dengan membawa secangkir kopi untuk Ayah.

'' Nah ! Lebih jelasnya kamu berguru pada Ibumu ini , Nak ! '' Ayah melemparkan wajahnya kepadaku.

''Ibumu kan lebih berpengalaman daripada Ayahmu ini.'' Sambungnya.

'' Ya, ya lah , Ibu mu kan ibu rumah tangga sedangkan Ayahmu kan ayah rumah tangga, mana tahu kerjaan ibu-ibu, taunya cuma marah marah '' Ibu menimpali ucapan Ayah.

'' Hahaha...... '' Aku tertawa lepas.

Ayah dan Ibu memandang kearahku, ku menjadi salah tingkah dengan pandangan itu, ku pasang senyum termanisku dan ku masukkan ubi kedalam mulutku.

'' hemmmmm, Yummy ! ''

Ayah dan Ibu geleng -geleng kepala dengan tingkah lakuku.

'' Rintik -rintik hujan masih mengiringi sore itu hingga menjelang malam. Masih ku pandangi hujan dari balik kaca.

Wahai angin malam sampaikan kepada masa depan , Aku lah calon Ibu rumah tangga .




Salah satu cerpen karyaku di antologi '' Pilihan wanita 2 '' Penerbit GP Publishing.



Kamis, 24 April 2014

BONENG, CUNGKRING, DAN SAUDARA KEMBARNYA


Boneng , cungkring , dan saudara kembarnya di Padangtegal



Wisata Padang tegal. florest monkey Bali, tempat berkumpulnya seribu monyet monyet. Mungkin dengan banyaknya monyet yang berada di tempat ini sehingga di namakan Florest Monkey.
Monyet, yang katanya merupakan nenek moyang kita zaman dahulu. Itu katanya, saya sieh nggak begitu paham banget dengan sejarah. Yang saya tahu kita juga merupakan spesies homo sapiens yang sudah sempurna ^_^.
Berwisata di Padang tegal ini membuat saya lebih memahami tentang saudara saudara kembarku yang sering dipanggil Monyet. 

Melihat tingkah tingkah monyet ini , benar benar mengundang tawaku. Tetapi juga mengundang rasa takut ku, lucu melihat gayanya yang imut imut , hingga ketika saya melihat orang yang imut imut pasti teringat sekelompok monyet di padang tegal . Hahahhahahha


Nah, seperti monyet yang tertangkap kamera oleh Boneng ini, dengan asik saling mencari kutu ataupun virus di tubuh sebangsanya. Di pikiran saya langsung tertuju kepada ibu ibu yang sering ngerumpi disiang hari , dikala pekerjaan rumah tangganya sudah selesai, sambil momong anaknya , berpetan ria di depan rumah. Persis sekali dengan yang monyet lakukan ini. Tapi saya tidak menyamakan Ibu ibu yang berpetan ria dan ngerumpi itu dengan monyet yang di potret oleh boneng ini loch! TIDAK.


Ini dia BONENG , dengan kembarannya yang malu malu kucing ketika saya potret. Susah sekali mengambil gambar monyet itu. Padahal mereka terlihat seperti jinak, tetapi susah juga diajak kompromi walaupun sekadar berfoto ria. Gaya monyet yang cuek habis semakin membuatku penasaran untuk bisa mengambil gambarnya lebih dekat. Alhasil, seharian muter muterpun tak satupun kudapatkan gambar monyet yang mengarah full ke kamera . Apes.




Apalagi monyet monyet yang disebelah CUNGKRING ini, lagi marahan kali ya monyet itu sama aku. Gaya duduknya pun tak mau kalah dengan Cungkring. Saya pun jadi berpikir, apa ya yang ada dibenaknya ketika memandang kearah Cungkring? Apakah monyet itu berpikir , inikah kembaranku ? kok Cungkring berpakaian aku tidak ? Cungkring, dulu kamu ngerasain kayak kita nggak Kring????
Kunyuk , Monyet , simpanse dan mahkluk sebnagsanya itu benar benar perilakunya menyerupai manusia.
Tak jarang pula lah jika Boneng sedang emosi dengan Cungkring ,akan keluar sumpah serapahnya
             '' Dasar monyet kau Cungkring !!!! ''. 

Selasa, 22 April 2014

Surat : Indonesiaku memilih




Teruntuk calon Presiden ( Prabowo Subianto )

Bapak, calon presiden di seberang sana , semoga Bapak diberi kesehatan yang baik sehingga Bapak dapat menjalankan kampanye -kampanye Bapak dan menjalankan visi dan misi dari partai Bapak dengan baik.

Bapak, memang secara nyata saya belum pernah melihat Bapak secara langsung tatap muka tetapi saya begitu mengagumi sosok Bapak. Di mata saya Bapak mempunyai jiwa patriotisme yang tinggi yang patut di contoh untuk saya serta kaum pemuda penerus bangsa.

Bapak , yang saya tahu hampir separuh kehidupan Bapak diabdikan sebagai prajurit TNI AD, perjalanan hidup Bapak lekat dengan pujian sekaligus cercaan. Sejarah telah mencatat dan saya pun membaca dari sejarah tersebut bahwa kurang lebih 24 tahun Bapak mengabdi dalam dinas militer yang tidak sekadar mengantarkan Bapak menjadi Jenderal bintang 3 diusia 46 tahun. Sebagai perwira TNI AD reputasi Bapak sebagai lulusan Akabri Magelang (1974) benar benar membanggakan.

Nama Bapak mulai di perhitungkan sejak menjabat Komandan Jenderal Kopassus (1996) serta Bapak aktif memelopori pemekaran satuan baret merah sehingga 2 tahun kemudian Bapak di promosikan menjadi Panglima Konstrad . Benar benar saya acung jempol buat Bapak.

Bapak, kariermu sempat juga meredup seketika setelah sehari Bapak Presiden Soeharto mundur dari kekuasaannya pada 21 Mei 1998. Bapak yang ketika itu menjadi menantu Soeharto ikut digusur sehingga Bapak di mutasi menjadi Komandan Sesko ABRI. Baru setelah itu mencuat segala macam rumor negatif yang amat memojokkan Bapak mulai dari tudingan bahwa Bapak lah dalang ( mastermind) dari aksi penculikan para aktivis, penyulut kerusakan Mei 1998, hingga menerobos ke isu seputar intrik dikalangan elite ABRI.

Semua itu hanya sekelumit perjalanan hidup Bapak yang saya tahu. Bagaimanapun perjalanan hidup Bapak , hitam dan putihnya, saya yakin hitamnya akan tertutupi oleh warna putih dengan semangat Bapak menjalankan visi dan misi Bapak untuk membangun Indonesia lebih maju dalam segala bidang.

Bapak, untuk menjalankan sebagai orang nomer 1 dinegara kita Indonesia memang sangat sulit. Berbagai halangan dan rintangan begitu juga dengan suka atau tidaknya dengan kebijakan Bapak, semua itu pastilah akan banyak kendalanya.

Untuk memahami arti kekuasaan politik memang sudah dijelaskan dalam ayat suci Alqur;an sura An-Nisa 58-59, sheingga jika para pemimpin negeri kita ini dapat berkaca dari Firman Alloh ini In Sha Alloh Indonesia akan damai sentosa dengan rakyatnya yang rukun serta makmur .Dalam surrat An-Nisa 58-59 dijelaskan bahwa '' Sesungguhnya Alloh menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu ) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Alloh adalah maha mendengar dan lagi maha melihat (58). Hai orang orang yang beriman taatilah Alloh dan taatilah RasulNya dan Ulil amri diantara kamu kemudian jika  kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Alloh ( Alqur'an ) dan Rasul (sunnahnya). Jika kamu benar benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu ) dan lebih baik akibatnya.(59).

Begitu banyak konsep politik dan kekuasan yang diajarkan dalam Islam, tapi jarang sekali Presiden kita melihat kepada ayat-ayat tersebut. Sebenarnya ayat-ayat tersebut bisa menajdi motivasi kepada para presiden dan calon presiden sebagai amanat rakyat agar dapat menjalankan kekuasaan pemerintahan dengan adil dan merata disegala bidang.

Bapak, saya rasa sudah menjadi rahasia umum begitu banyak calon calon presiden yang mengumbar janji- janji visi dan misi mereka yang disampaikan dimasa kampanyenya tetapi setelah terpilih menjadi orang nomer1 di Indonesia ini sekan akan mereka lupa atau memang melupakan semua visi dan misi yang dielu elukan pada saat kampanye.Ibarat kacang lupa kulitnya, semua visi dan misi di lupakan dan bermumcullanlah tikus tikus berdasi. Saya sebagai rakyat kecil hanya bisa mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku walaupun akhirnya peraturan tersebut mencekik sendiri kehidupan kami sebagai rakyat .

Saya sebagai BMI disini ikut berempati terhadap pemerintah saya. Saya terpaksa menjadi BMI untuk mencukupi kebutuhan yang tidak terpenuhi dinegara sendiri. Saya tidak sendiri, banyak teman teman yang senasib dengan saya menginginkan kehidupan layak secara materi. Dinegara sendiri susah tercukupi karena kurangnya lapangan kerja untuk kami. Kami nekat menajdi pahlawan devisa dengan berbagai alasan salah satunya alasan ekonomi yang membuat kami bertahan dinegeri beton ini.

Menjadi BMI prosesnya tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Semua diawali dengan pendidikan di BLK hingga kami diterbangkan kenegara tujuan kami. Kami berharap mendapatkan majikan yang baik yang dapat menegrti keterbatasan bahasa diawal kami bekerja . Ternyata nasib kami berbeda beda , ada teman kami yang nasibnya begitu kurang beruntung atau juga bisa dikatakan tidak beruntung seperti berita akhir akhir ini yang begitu familiar dimedia sosial dan berita yang hangat hangatnya tentang teman kami Erwiana , Kartika, dan teman kami yang lainnya. Penyiksaan yang dilakukan majikan terhadap teman kami sangat tidak berperikemanusiaan.

Kami sangat kecewa dengan cara pemerintah menangani kasus ini. Bnayak sekali para pejabatnya yang bermuka topeng dalam menyelesaikan berbagai kasus. Betapa berat beban yang dipikul teman teman kami ini. Kami berharap kasus yang menimpa teman teman kami sesam BMI segera terselesaikan. Amin ya robbalamin.

Bapak Prabowo yang saya hormati, saya pernah membaca artikel yang di tulis oleh Majalh The Politic dengan headline '' PRABOWO SUBIANTO NYAPRES KARENA GELISAH MELIHAT KONDISI BANGSA '' mengutip tulisan itu , '' masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa , sebuah bangsa bisa hidup tanpa gedung dan mobil mewah, tetapi tidak bisa hidup tanpa pangan. Indonesia pernah menjadi contoh negara negara lain bagaimana mengembangkan masalah pangan tapi itu dulu, sebaliknay saat ini untuk panganpun Indonesia lebih banyak import. Jika memegang kekuasan nantinya , Bapak Prabowo akan menurunkan import dan meningkatkan produktivitas. Menurut Bapak dalam masalah pangan tidak boleh tergantung pada import ''. 

Kutipan ini menjadi inspirasi saya untuk memilih siapakah yang berhak untuk menjadi pemimpin negara dan bisa memeprbaiki struktur ekonomi negara. Sealain itu saya disini ingin mempertanyakan kenapa kami para BMI tidak pernah disinggung dalam program visi dan misi para capres? Apakah pemerintah tidak bisa menekan laju pertumbuhan BMI? Setiap tahun jumlah BMI bukannya menurun tetapi semakin meningkat , pemerintah belum bisa mensejahteraakan rakyatnya termasuk BMI hingga harus mencari kesejhteraan dinegara lain.

Bapak, kami merasa pemerintah Indonesia belum begitu memperhatikan kami dengan sepenuh hati. Jika pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak mungkin, kami akan memilih bekerja dinegara sendiri tetapi malah sebaliknya pemerintah hanya bisa mengambil berbagai  keuntungan dan mengeksploitasi kami sebagai pahawan devisa .

 Apa hasil kerja pemerintah selama ini untuk kami para BMI ? Kemanakah uluran tangan pemerintah untuk kami yang tidak menerima keadilan sebagai BMI ?

 Semoga calon presiden 2014-2019 ini dapat lebih peduli terhadap nasib kami BMI dan juga pemerintah lebih peduli terhadap kasus kasus ketidakadilan yang menimpa teman teman kami sesama BMI.

'' Memimpinlah dari belakang dan biarkan yang lain didepan ketika Anda merayakan kemenangan. Saat bahaya datang berdirilah paling depan maka orang akan menghormati Anda '' ( NelsonMandela )

Bapak, akhir kata saya ucapkan terima kasih dan semoga Bapak selalu dalam lindungan NYA .

Salam Indonesia Raya.


Surat ini juga  telah di posting oleh www.bmimenulis.com/surat-indonesia-memilih/
Posted on 12 Maret 2014