Selasa, 22 April 2014

Surat : Indonesiaku memilih




Teruntuk calon Presiden ( Prabowo Subianto )

Bapak, calon presiden di seberang sana , semoga Bapak diberi kesehatan yang baik sehingga Bapak dapat menjalankan kampanye -kampanye Bapak dan menjalankan visi dan misi dari partai Bapak dengan baik.

Bapak, memang secara nyata saya belum pernah melihat Bapak secara langsung tatap muka tetapi saya begitu mengagumi sosok Bapak. Di mata saya Bapak mempunyai jiwa patriotisme yang tinggi yang patut di contoh untuk saya serta kaum pemuda penerus bangsa.

Bapak , yang saya tahu hampir separuh kehidupan Bapak diabdikan sebagai prajurit TNI AD, perjalanan hidup Bapak lekat dengan pujian sekaligus cercaan. Sejarah telah mencatat dan saya pun membaca dari sejarah tersebut bahwa kurang lebih 24 tahun Bapak mengabdi dalam dinas militer yang tidak sekadar mengantarkan Bapak menjadi Jenderal bintang 3 diusia 46 tahun. Sebagai perwira TNI AD reputasi Bapak sebagai lulusan Akabri Magelang (1974) benar benar membanggakan.

Nama Bapak mulai di perhitungkan sejak menjabat Komandan Jenderal Kopassus (1996) serta Bapak aktif memelopori pemekaran satuan baret merah sehingga 2 tahun kemudian Bapak di promosikan menjadi Panglima Konstrad . Benar benar saya acung jempol buat Bapak.

Bapak, kariermu sempat juga meredup seketika setelah sehari Bapak Presiden Soeharto mundur dari kekuasaannya pada 21 Mei 1998. Bapak yang ketika itu menjadi menantu Soeharto ikut digusur sehingga Bapak di mutasi menjadi Komandan Sesko ABRI. Baru setelah itu mencuat segala macam rumor negatif yang amat memojokkan Bapak mulai dari tudingan bahwa Bapak lah dalang ( mastermind) dari aksi penculikan para aktivis, penyulut kerusakan Mei 1998, hingga menerobos ke isu seputar intrik dikalangan elite ABRI.

Semua itu hanya sekelumit perjalanan hidup Bapak yang saya tahu. Bagaimanapun perjalanan hidup Bapak , hitam dan putihnya, saya yakin hitamnya akan tertutupi oleh warna putih dengan semangat Bapak menjalankan visi dan misi Bapak untuk membangun Indonesia lebih maju dalam segala bidang.

Bapak, untuk menjalankan sebagai orang nomer 1 dinegara kita Indonesia memang sangat sulit. Berbagai halangan dan rintangan begitu juga dengan suka atau tidaknya dengan kebijakan Bapak, semua itu pastilah akan banyak kendalanya.

Untuk memahami arti kekuasaan politik memang sudah dijelaskan dalam ayat suci Alqur;an sura An-Nisa 58-59, sheingga jika para pemimpin negeri kita ini dapat berkaca dari Firman Alloh ini In Sha Alloh Indonesia akan damai sentosa dengan rakyatnya yang rukun serta makmur .Dalam surrat An-Nisa 58-59 dijelaskan bahwa '' Sesungguhnya Alloh menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu ) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Alloh adalah maha mendengar dan lagi maha melihat (58). Hai orang orang yang beriman taatilah Alloh dan taatilah RasulNya dan Ulil amri diantara kamu kemudian jika  kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah ia kepada Alloh ( Alqur'an ) dan Rasul (sunnahnya). Jika kamu benar benar beriman kepada Alloh dan hari kemudian yang demikian itu lebih utama (bagimu ) dan lebih baik akibatnya.(59).

Begitu banyak konsep politik dan kekuasan yang diajarkan dalam Islam, tapi jarang sekali Presiden kita melihat kepada ayat-ayat tersebut. Sebenarnya ayat-ayat tersebut bisa menajdi motivasi kepada para presiden dan calon presiden sebagai amanat rakyat agar dapat menjalankan kekuasaan pemerintahan dengan adil dan merata disegala bidang.

Bapak, saya rasa sudah menjadi rahasia umum begitu banyak calon calon presiden yang mengumbar janji- janji visi dan misi mereka yang disampaikan dimasa kampanyenya tetapi setelah terpilih menjadi orang nomer1 di Indonesia ini sekan akan mereka lupa atau memang melupakan semua visi dan misi yang dielu elukan pada saat kampanye.Ibarat kacang lupa kulitnya, semua visi dan misi di lupakan dan bermumcullanlah tikus tikus berdasi. Saya sebagai rakyat kecil hanya bisa mematuhi peraturan dan kebijakan yang berlaku walaupun akhirnya peraturan tersebut mencekik sendiri kehidupan kami sebagai rakyat .

Saya sebagai BMI disini ikut berempati terhadap pemerintah saya. Saya terpaksa menjadi BMI untuk mencukupi kebutuhan yang tidak terpenuhi dinegara sendiri. Saya tidak sendiri, banyak teman teman yang senasib dengan saya menginginkan kehidupan layak secara materi. Dinegara sendiri susah tercukupi karena kurangnya lapangan kerja untuk kami. Kami nekat menajdi pahlawan devisa dengan berbagai alasan salah satunya alasan ekonomi yang membuat kami bertahan dinegeri beton ini.

Menjadi BMI prosesnya tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Semua diawali dengan pendidikan di BLK hingga kami diterbangkan kenegara tujuan kami. Kami berharap mendapatkan majikan yang baik yang dapat menegrti keterbatasan bahasa diawal kami bekerja . Ternyata nasib kami berbeda beda , ada teman kami yang nasibnya begitu kurang beruntung atau juga bisa dikatakan tidak beruntung seperti berita akhir akhir ini yang begitu familiar dimedia sosial dan berita yang hangat hangatnya tentang teman kami Erwiana , Kartika, dan teman kami yang lainnya. Penyiksaan yang dilakukan majikan terhadap teman kami sangat tidak berperikemanusiaan.

Kami sangat kecewa dengan cara pemerintah menangani kasus ini. Bnayak sekali para pejabatnya yang bermuka topeng dalam menyelesaikan berbagai kasus. Betapa berat beban yang dipikul teman teman kami ini. Kami berharap kasus yang menimpa teman teman kami sesam BMI segera terselesaikan. Amin ya robbalamin.

Bapak Prabowo yang saya hormati, saya pernah membaca artikel yang di tulis oleh Majalh The Politic dengan headline '' PRABOWO SUBIANTO NYAPRES KARENA GELISAH MELIHAT KONDISI BANGSA '' mengutip tulisan itu , '' masalah pangan adalah masalah hidup matinya suatu bangsa , sebuah bangsa bisa hidup tanpa gedung dan mobil mewah, tetapi tidak bisa hidup tanpa pangan. Indonesia pernah menjadi contoh negara negara lain bagaimana mengembangkan masalah pangan tapi itu dulu, sebaliknay saat ini untuk panganpun Indonesia lebih banyak import. Jika memegang kekuasan nantinya , Bapak Prabowo akan menurunkan import dan meningkatkan produktivitas. Menurut Bapak dalam masalah pangan tidak boleh tergantung pada import ''. 

Kutipan ini menjadi inspirasi saya untuk memilih siapakah yang berhak untuk menjadi pemimpin negara dan bisa memeprbaiki struktur ekonomi negara. Sealain itu saya disini ingin mempertanyakan kenapa kami para BMI tidak pernah disinggung dalam program visi dan misi para capres? Apakah pemerintah tidak bisa menekan laju pertumbuhan BMI? Setiap tahun jumlah BMI bukannya menurun tetapi semakin meningkat , pemerintah belum bisa mensejahteraakan rakyatnya termasuk BMI hingga harus mencari kesejhteraan dinegara lain.

Bapak, kami merasa pemerintah Indonesia belum begitu memperhatikan kami dengan sepenuh hati. Jika pemerintah dapat menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak mungkin, kami akan memilih bekerja dinegara sendiri tetapi malah sebaliknya pemerintah hanya bisa mengambil berbagai  keuntungan dan mengeksploitasi kami sebagai pahawan devisa .

 Apa hasil kerja pemerintah selama ini untuk kami para BMI ? Kemanakah uluran tangan pemerintah untuk kami yang tidak menerima keadilan sebagai BMI ?

 Semoga calon presiden 2014-2019 ini dapat lebih peduli terhadap nasib kami BMI dan juga pemerintah lebih peduli terhadap kasus kasus ketidakadilan yang menimpa teman teman kami sesama BMI.

'' Memimpinlah dari belakang dan biarkan yang lain didepan ketika Anda merayakan kemenangan. Saat bahaya datang berdirilah paling depan maka orang akan menghormati Anda '' ( NelsonMandela )

Bapak, akhir kata saya ucapkan terima kasih dan semoga Bapak selalu dalam lindungan NYA .

Salam Indonesia Raya.


Surat ini juga  telah di posting oleh www.bmimenulis.com/surat-indonesia-memilih/
Posted on 12 Maret 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar